Kenalkan Urban Farming, Kementan Maksimalkan Peran Penyuluh

TANGERANG SELATAN – Penyuluh pertanian memiliki peran penting untuk mendukung kegiatan urban farming.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP, Bustanul Arifin Caya, usai Talk Tani, Sabtu (19/2/2022).

“Penyuluh memiliki peran penting dalam mendukung program urban farming. Penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan. Sehingga penyuluh yang akan akan mendampingi para petani dan kelembagaan tani,” katanya.

Bustanul juga menyebut penyuluh sebagai fasilitator, dinamisator, organisator, supervisor.

“Kegiatan ini berjalan dan sukses karena peran penyuluh pertanian, dari mulai pembentukan kelompok taninya, pendampingan proses budidaya sampai dengan fasilitasi dalam mengakses KUR,” urainya.

Ia berharap dengan akses KUR yang didapat, kelompok tani bisa meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif petani, meningkatkan kapasitas daya saing kelompok tani mekar permai, serta mampu mendorong ekonomi masyarakat dibidang pertanian.

“Tentu saja Kementerian Pertanian akan mendukung agar kelompok tani meningkatkan kapasitas produksinya, memberdayakannya melalui pelatihan, pendampingan, pengawalan oleh penyuluh supaya terjadi peningkatan produktivitas dan juga nilai tambah dari  produk yang dihasilkan,” katanya.

Yang paling penting, kelompok tani mekar permai ini mampu mengakses KUR, berarti mereka lebih save,dan meningkat dari Poktan menjadi Kelembagaan ekonomi petani.

“Karena KUR itu sekarang ada subsidi negara. Sehingga murah bunganya yang diberikan, jadi itu harus dimanfaatkan. Catatan kita KUR di sektor pertanian dan bisa digunakan,” katanya.

Sementara Istri Walikota Tangerang Selatan mengatakan kegiatan ini akan menjadi project pilotnya PKK Tangerang Selatan.

“PKK Tangerang Selatan mempunyai inovasi kampung PKK. Salah satunya adalah KWT. Ini yang kami kunjungi adalah penyuluhan yang sangat luar biasa dan akan di kembangkan di kecamatan-kecamatan lain, mudah mudahan semua perumahan yang ada fasumnya bisa meniru Kecamatan Pamulang ini bisa ditanami dengan metode urban farming,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan memenuhi kebutuhan pangan bisa dilakukan semua pihak.

“Masyarakat bisa andil untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Misalnya dengan memanfaatkan semua lahan yang ada, baik lahan di perumahan atau pekarangan,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan jika urban farming atau pertanian perkotaan sering disalahartikan sebagai berkebun komunitas, homesteading atau pertanian subsistem.

“Sederhananya, urban farming lebih berfokus pada penjualan hasil bumi. Pertanian perkotaan dapat mendukung kesejahteraan individu dan komunitas dengan berbagai cara, mulai dari menyediakan produk segar untuk komunitas, menciptakan rasa memiliki komunitas, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan gaya hidup sehat,” katanya.

Dedi menjelaskan, Urban Farming adalah bentuk pertanian perkotaan menanam makanan di daerahperkotaan di darat, biasanya di halaman belakang atau depan rumah.

“Tetapi, terkadang ruang terabaikan seperti median jalan, Fasos/Fasum yang biasanya tidak didedikasikan untuk memproduksi makanan,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *