Kementan: Pembangunan Pertanian Tak Lepas dari Peran SDM Pertanian Berkualitas

SULAWESI TENGAH – Kementerian Pertanian terus melakukan peningkatan kapasitas SDM. Di Sulawesi Tengah, peningkatan kapasitas dilakukan pada SDM pendamping kelompok tani (poktan).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan peningkatan SDM sangat penting untuk dilakukan.

“Karena pembangunan pertanian harus didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu, kita terus melakukan peningkatan SDM,” tuturnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

“SDM memiliki peran paling utama dalam peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, jika ingin produktivitas meningkat, maka tingkatkan dahulu kualitas, kapasitas dan pengetahuan SDM,” katanya.  
  
Peningkatan ini juga yang dilakukan di Sulawesi Tengah. Selasa (23/11/2021), dilaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas Fasilitator Desa bersama tenaga ahli pemberdayaan Provinsi Sulawesi Tengah berjumlah 60 orang. 

Tim Fasilitator Desa berasal dari 3 kabupaten yang melaksanakan Program READSI yaitu Kabupaten Parigi Moutong, Toli Toli dan Buol.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Program READSI (Rural Empowerment And Agricultural Development Scaling Up Initiative), berlangsung 23 – 26 November 2021, di Mitra Utama Toli Toli Sulawesi Tengah.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Tolitoli, Amran Hi Yahya. Hadir dalam kegiatan itu Manager PPSU Provinsi Mahruddin dan Manager DPMO Tolitoli Arsyad.

Dalam arahannya Bupati Toli Toli Amran mengajak kepada semua Fasilitator Desa untuk bekerja dengan sepenuh hati dalam mendampingi kelompok tani.

“Anak-anak muda kita ini harus membawa petani menjadi terbuka wawasannya  ke arah yang lebih maju dan modern serta mendorong petani menjadi pengusaha dari hulu ke hilir,” tambah Amran 

Mahruddin, sebagai pengelola program READSI Sulawesi Tengah, menyatakan Fasilitator Desa mempunyai peran penting dalam keberhasilan READSI, dimana fungsi pendampingan masyarakat ada pada Fasilitator Desa.

“Maka bapak dan ibu yang terpilih menjadi Fasilitator pendamping harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses pemberdayaan masyarakat,” katanya.

Dalam hal pemberdayaan masyarakat Fasilitator Desa harus intensif dalam melakukan pendampingan poktan bersama Penyuluh. Mensinergikan berbagai program yang ada untuk penguatan kelembagaan dan kemandirian poktan. 

Selanjutnya tenaga ahli pemberdayaan provinsi dan kabupaten yang mendampingi Fasilitator Desa memberikan advis strategi pemberdayaan petani dan masyarakat.

Hal lain yang disampaikan, agar Fasilitator Desa dapat meningkatkan koordinasi dengan semua pihak baik pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten serta provinsi serta lintas kementerian dalam mendukung program Kementerian Pertanian KOSTRATANI yang Maju, Mandiri dan Modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *