Di Bistan Episode 3, Kementan Sosialisasikan Peran Penyuluh
JAKARTA – Selain mencetak petani milenial, Kementerian Pertanian juga menyiapkan penyuluh masa depan. Tiga prototype penyuluh masa depan itu dibahas dalam Bincang Seputar Pertanian (Bistan) Episode 13, Sabtu (27/11/2021), dengan tema ‘Penyuluh Sobat Petani’.
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kehadiran penyuluh dalam pertanian sangat penting.
“Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Sosok yang harus mendampingi petani dan memastikan pertanian tidak terkendala,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, yang menjadi nara sumber Bistan episode 13, menjelaskan secara rinci fungsi dan tugas penyuluh.
Dijelaskannya, ada 3 faktor kunci dalam pembangunan pertanian. Pertama adalah peneliti sebagai produsen inovasi teknologi. Kedua, ada petani sebagai user teknologi, orang yang memanfaatkan teknologi untuk menggenjot produktivitas.
“Dan ketiga ada penyuluh sebagai jembatan antara peneliti dan petani, sosok yang menjadi jembatan antara produk inovasi teknologi dan implementasi di lahan sawah dan ladang,” katanya.
Dedi Nursyamsi mengatakan, penyuluh harus memastikan petani mau dan mampu mengimplementasikan inovasi teknologi tersebut di lahan masing-masing
“Tugas penyuluh adalah mendampingi petani. Sehingga, petani dapat dan mau mengimplementasikan inovasi teknologi untuk menggenjot produktivitas,” terangnya.
Untuk pengembangan penyuluh, Dedi menjelaskan mengenai Kostratani. Menurutnya, Kostratani adalah pemberdayaan BPP, bahkan hingga ke penyuluh, petani, termasuk kelembagaan penyuluh dan petani.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga membahas mengenai petani milenial.
“Saat ini, petani kita 33 juta orang. 70% diantaranya sudah berumur di atas 45 tahun, sisanya petani milenial. Oleh karena itu, regenerasi harus dilakukan mulai saat ini. Fokus kita terhadap petani milenial sangat luar biasa. Targetnya, dalam 5 tahun kita bisa mencetak 2,5 juta petani milenial, kita garap agar mereka menjadi petani pengusaha milenial yang handal,” katanya.
Tidak hanya petani milenial, Kementan juga menyiapkan penyuluh masa depan. Dedi menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
“Penyuluh pertanian masa depan harus punya prototype, pertama harus menguasai inovasi teknologi. Itu modal menggenjot produktivitas. Kedua, penyuluh harus punya daya juang tinggi, agar bersama petani bisa menggenjot produktivitas, ketiga penyuluh yang menjadi sohib atau soulmate petani. Penyuluh harus dekat dengan petani,” katanya.
Dedi juga menyampaikan jika pemerintah memberikan dukungan untuk penyuluh berupa pengangkatan PPPK penyuluh pertanian.
“Dengan menjadi ASN PPPK mereka dapat kepastian. genjot, asah kemampuan mereka,” tukasnya.