Kementan Ingatkan Petani untuk Antisipasi La Nina
SULAWESI TENGAH – Kementerian Pertanian mengajak para petani untuk mewaspadai fenomena La Nina. Dengan alasan itu, Kementan melakukan evaluasi produksi komoditas pangan di Sulawesi Tengah.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta seluruh jajarannya meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan curah hujan di akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022.
“Segera melakukan peringatan atau upaya penanganan untuk seluruh komoditas pertanian, agar stok ketersediaan pangan termasuk komoditas perkebunan tetap aman, terjaga dan tersedia,” kata Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.
“Penyuluh harus turun dan mendampingi petani. Harus ada langkah antisipasi agar tidak terjadi kerugian saat La Nina,” katanya.
Dalam menanggapi fenomena La Nina, Pusat Pelatihan Pertanian, sebagai Penanggung Jawab Program Utama Kementerian Pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah, berkoordinasi secara langsung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/ Kota melalui Rapat Koordinasi Rapat Koordinasi Produksi dan Produktivitas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (22/11/2021).
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati menyampaikan pentingnya menjaga produksi dan produktivitas pangan dalam menjaga ketersediaan pangan di Sulawesi Tengah.
“Berakhirnya masa Tanam April – September (ASEP) 2021 perlu untuk dievaluasi, sehingga dapat mempersiapkan masa Tanam Oktober – Maret (OKMAR) dapat mencapai Luas Tambah Tanam (LTT) sesuai dengan target yang diharapakan,” ujar Leli.
Menurutnya, penerapan IT dalam mendukung pencapaian target LTT juga diperlukan guna mempercepat pengambilan data serta pelaporan sehingga tindak lanjut terhadap permasalahan di lapangan dapat segera diidentifikasi dan ditangani.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah, Tri Iriany Lamakampali, menyampaikan capaian LTT komoditas Padi pada periode Oktober – September 2020/ 2021 lebih tinggi dibanding capaian tahun sebelumnya.
Namun untuk komoditas jagung dan kedelai masih belum mencapai target.
Tri Iriany berharap agar Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota melakukan upaya percepatan tanam melalui identifikasi lahan tidur dan pemanfaatan alsintan (brigade) untuk percepatan pengolahan lahan/ panen.