Kemenparekraf Tingkatkan Kapasitas SDM Periklanan, Kuliner, dan Seni Pertunjukan di Jakarta
JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), melalui Direktorat PSDM Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan Temu Teman Industri Kreatif (TEMATIK): Pelatihan SDM Ekonomi Kreatif untuk Subsektor Periklanan, Kuliner, dan Seni Pertunjukan, di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu-Minggu (23-24/10/2021).
Kegiatan ini diikuti 150 orang peserta, terdiri dari subsektor Periklanan 50 orang, subsektor Kuliner 50 orang, subsektor Seni Pertunjukan 50 orang
Sebagai narasumber kegiatan, untuk Subsektor Periklanan hadir Dyah Wulandari (Creative Director Densu Isobar), David Riyanto (CEO RWE Digital Agency).
Pembicara di Subsektor Kuliner adalah Edy Panggabean (Ketua LSP Profesi-Kopi Indonesia), Rabika Fakabir (Profesional Barista). Dan di Subsektor Seni Pertunjukan narasumbernya adalah Suryandoro (Produser Seni Pertunjukan), Iwan Gardiawan (Sutradara/ Penulis Naskah Seni Pertunjukan).
Untuk mendukung kegiatan, Kemenparekraf menyiapkan Koordinator Edukasi 1, Kemal Akbar, yang mengampu subsektor periklanan, dan Koordinator Edukasi 2, Jemmy Alexander, ya g mengampu subsektor kuliner.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, menyampaikan sejumlah hal dalam kegiatan itu.
“Bonus demografi harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusianya termasuk di ekonomi kreatif. Potensi ekonomi kreatif dapat mendorong wisatawan untuk meningkatkan waktu kunjungan, bagaimana membuat wisatawan betah dan juga berbelanja dengan berbagai produk kreatif,” katanya.
Oleh karena itu, ia menilai SDM adalah faktor utama. Pelatihan ekraf ini pun ditujukan untuk meningkatkan kapasitas SDM, tidak hanya mengembangkan produk saja tetapi juga kompetensi.
“Pada masa Covid-19 ini, kita dituntut untuk terus berkreasi dengan Adaptasi agar mampu menyesuaikan diri juga dapat mengikuti perkembangan yang baru. Kemudian Inovasi dengan meniru atau mengadopsi, membandingkan dengan produk orang lain dengan menyesuaikan budaya kita, dan membuatnya lebih bagus kualitasnya. Serta tentunya Kolaborasi atau bekerjasama dengan orang lain,” katanya.
Analis Kebijakan Ahli Madya / Koordinator Edukasi 3 Kemenparekraf yang juga mengampu subsektor seni pertunjukan, Toar Mangaribi, menjelaskan mengenai tujuan kegiatan.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatnya kapasitas SDM ekonomi kreatif di subsektor Periklanan, Kuliner, dan Seni Pertunjukan. Dan yang menjadi sasaran dalam kegiatan kali ini adalah pelaku ekonomi kreatif subsektor periklanan, kuliner dan seni pertunjukan di wilayah DKI Jakarta,” tukasnya.
Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Erwita Dianti, menambahkan, untuk meningkatkan SDM Ekonomi kreatif yang unggul dan berdaya saing dengan tidak hanya diberikan materi.
“Tapi juga diajak untuk praktek yang dibimbing oleh narasumber. Maka output kegiatan ini dapat terlihat dari pemahaman peserta dari menciptakan karya yang menjadi tugas praktek,” ujarnya.
Erwita Dianti juga menyampaikan jika keseriusan pemerintah dalam peningkatan SDM ekonomi kreatif dapat dimanfaatkan secara optimis dengan semangat adaptasi, inovasi, dan kolaborasi.
“Kreativitas tidak boleh terhenti, maka pelaku ekraf didorong untuk terus berkarya. Semoga pelatihan ini memberikan banyak manfaat untuk membangkitkan kembali ekonomi kreatif,” katanya.(*)