Gagas Program Staycation, Kemenparekraf Beri Reward Tenaga Kesehatan

BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara Deputi Bidang Pemasaran melaksanakan kegiatan Focus Group Discussin (FGD) “Monitoring dan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Reaktivasi Industri Pariwisata Melalui Penyediaan Akomodasi, Fasilitas Pendukung Lainnya, Serta Sarana Transportasi Bagi Nakes dan Fakes Covid-19 di Indonesia” yang diselenggarakan di Grand Mercure Bandung, Jawa Barat Kamis (14/10/2021).

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya mengakui kinerja para tenaga kesehatan (nakes) yang begitu luar biasa dalam penanganan pandemi Covid-19. Pada saat angka Covid-19 begitu tinggi di Indonesia, Nia dapat merasakan betul bagaimana lelahnya para nakes dalam menangani pasien Covid-19.

“Para nakes juga yang bekerja keras menangani pasien Covid-19 di Indonesia. Kita harus beri penghormatan kepada nakes yang telah berjuang sedemikian rupa menekan Covid-19,” kata Nia dalam sambutannya saat membuka acara.

Jika para nakes sebelumnya telah bekerja sedemikian rupa, maka saat ini mereka mesti diberi penghargaan. Nia pun mengaku telah merumuskan reward untuk para nakes dikaitkan dengan program Kemenparekraf/Baparekraf.

“Para nakes itu kan kemarin begitu lelah ketika case begitu tinggi. Sekarang mereka harus diberi penghargaan agar bisa berlibur dalam bentuk staycation. Dalam program ini, para nakes bisa eksplor city bersama keluarga. Ini yang sedang kami gagas,” tegas Nia.

Saat ini, Nia menyebut pihaknya tengah membuat list penerima manfaat serta deadline pelaksanaan program. “Beri kami list dan harus ada deadline. Program ini untuk nakes di rumah sakit di Jawa dan Bali. Jadi harus jelas program ini siapa pesertanya, dari kota mana, siapa orangnya. Kita akan usulkan untuk diprogramkan,” terang Nia.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf M Ricky Fauziyani menerangkan, untuk program staycation telah ditetapkan segala hal yang berkaitan dengan kelancaran program tersebut. Program ini direalisasikan sebagai bentuk reward untuk para nakes.

“Ini persembahan untuk nakes. Kami sudah menetapkan untuk skema menginap dalam program staycation dan berlaku untuk semua rumah sakit se-Jawa dan Bali serta daerah lainnya,” terang Ricky.

Untuk itu, Ricky meminta rumah sakit harus segera memberikan data jumlah nakes dan tenaga penunjang fasilitas kesehatan (faskes) yang akan mengikuti program ini. Sebab, kata Ricky, kebutuhan data amat penting untuk memastikan berapa jumlah nakes dan tenaga penunjang faskes yang akan mengikuti program ini. Hal ini juga berkaitan dengan kebutuhan pengadaan kamar bagi mereka.

“Saya meminta kepada manajemen rumah sakit harus segera memberikan data jumlah nakes dan tenaga penunjang faskes yang akan mengikuti program staycation paling lambat tiga hari setelah kegiatan FGD di Bandung ini,” tutur Ricky.

Pada kesempatan itu juga, Ricky mengumumkan jika pada minggu depan akan dilaksanakan program “Mas Menteri Menyapa Nakes”. “Diharapkan ada perwakilan dari rumah sakit yang saat ini mengikuti kegiatan dukungan akomodasi untuk nakes,” harap Ricky.

Koordinator Pemasaran Area II Kemenparekraf/Baparekraf, Nailis Saadah menuturkan, saat ini ada sekitar 4.213 tenaga kesehatan dari seluruh rumah sakit yang menangani Covid-19 di Bandung, Jawa Barat.

Tak hanya di Jawa Barat, Nailis menilai program staycation ini akan direalisasikan untuk nakes di Pulau Jawa dan Bali. “Wacana program staycation ini akan diselenggarakan di Pulau Jawa dan Bali. Minggu depan Pak Menteri (Sandiaga Uno) juga akan menyapa nakes,” tutur dia.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *