Menanti Penilaian Asesor UNWTO, Ini Penampakan Desa Tetebatu
LOMBOK TIMUR – Asesor lomba desa wisata The Best Village UNWTO 2021, dijadwalkan mulai bekerja melakukan penilaian bulan Oktober ini. Dari informasi yang beredar, partisipan Desa Wisata Tetebatu-Lombok Timur, NTB akan dinilai dua orang asesor. Salah satu asesornya seorang jurnalis senior asal Australia. Setelah dinyatakan lolos administrasi, Desa Tetebatu tampak lebih siap secara fisik. Dua point penilaian asesor, dilihat dari kesiapan administrasi dan kondisi di lapangan.
“Kami sudah berikhtiar, kami sudah bekerja keras sekuat tenaga untuk meyakinkan as
sesor bahwa kami siap berkompetisi. Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata NTB, berusaha meyakinkan semua pihak kami siap menghadapi kompetisi ini. Kompetitor kami pasti banyak dan cukup berat. Tapi kami punya keyakinan bisa bersaing dengan mereka (kompetitor, red),” terang Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, Senin (11/10) di Mataram.
Tetebatu, sambung Yusron, kini terlihat lebih siap menghadapi lomba. Tidak saja secara fisik dan administrasi. Peningkatan sumber daya manusia juga menjadi bagian penting dari potensi desa wisata Tetebatu. Kami tidak bisa mengabaikan hal yang satu ini (pembangunan SDM). Dan jauh hari kami sudah melakukan penataan. “Itulah ikhtiar kami,” ujar Yusron singkat.
Secara fisik, kawasan Desa Wisata Tetebatu, terlihat lebih siap menghadapi kompetisi. Hampir di semua sudut kawasan ini terlihat lebih bersih dan rapi. Kesiapan pengelola desa wisata dan warga juga terlihat lebih siap. Kesadaran masyarakat desa setempat, menjadikan kawasan desa wisata ini terlihat asri. Namun tidak meninggalkan suasana desa yang kental. Sebagai kawasan desa wisata, Tetebatu ke depan akan menjadi perhatian dunia.
“Menghadapi euforia kunjungan wisatawan pasca lomba nanti, masyarakat Tetebatu harus lebih siap. Efek dari lomba ini akan menimbulkan rasa penasaran wisatawan. Karena itu, kesiapan sumber daya manusianya, kehidupan sosialnya, suasana desanya harus bisa dipertahankan sebagai sebuah desa wisata berkelas dunia. Namun, tetap mempertahankan originalnya sebagai sebuah desa,” harap Yusron agar Tetebatu tetap menjadi primadona wisatawan ke depan.
Lebih dari itu, Tetebatu kini makin siap menyambut kehadiran asesor. Sejumlah atraksi budaya sudah disiapkan. Yusron Hadi bahkan sudah memastikan, atraksi budaya seniman Tetebatu, lebih siap dari sebelumnya.
Di tempat berbeda, Ketua Desa Wisata NTB, Ahyak Mudin, menjelaskan syarat sebuah kawasan disebut desa wisata sudah melekat di Tetebatu. Diantara unsur yang harus ada, homestay. Ada juga atraksi budaya dan kesiapan masyarakatnya menjadi pariwisata yang berkelanjutan. “Bukan saja siap karena mau menghadapi lomba. Tapi harus siap sampai hari akhir nanti,” katanya berseloroh.
Tapi memang betul, lanjutnya. Kalau soal kondisi alam, sebagai sebuah objek harus menarik. Kesiapan warganya dan berpihak kepada semua lapisan masyarakat juga menjadi sebuah keharusan. “Ini yang kita sebut selama ini dengan istilah sustainable tourism,” pungkasnya. (*)