Petani Dituntut Jeli Agar Sektor Usahanya Profit
PONTIANAK – Untuk mewujudkan 2,5 juta petani milenial hingga tahun 2024, Kementerian Pertanian memaksimalkan seluruh potensi. Termasuk melalui bimtek kewirausahaan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, dengan cara ini Kementan menanamkan pertanian modern kepada para petani milenial. Sekaligus meningkatkan daya saing komoditas pertanian di pasar global.
“Kementan akan terus berupaya melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan khususnya cpada 11 komoditas bahan pokok. Tak terkecuali dengan Komisi IV DPR RI,” katanya.
Salah satunya program pengembangan SDM Pertanian khususnya kepada para petani milenial, untuk mewujudkan transformasi sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian milenial.
“Harapannya pertanian kedepan lebih efisien, efektif, produktif agar mampu bersaing di pasar dunia (ekspor), sistem ketahanan pangan makin mandiri dan berdaulat,” tegasnya.
Mentan menambahkan, masa depan pertanian 1-2 dekade yang akan datang sangat ditentukan oleh bagaimana petani milenial dipersiapkan. Oleh karena itu Kementerian Pertanian terus menggenjot spirit para petani milenial.
“Karena pertanian itu perspektif. Pertanian itu selain sebagai sumber pangan, pertanian pasti mampu menyediakan lapangan kerja, dan memperluas kesempatan berusaha.Apalagi di masa pandemik Covid-19,” imbuh Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan hal serupa.
“Petani harus jeli mengembangkan sektor usahanya agar mendapatkan hasil maksimal,” jelas Dedi.
Menurutnya, pertanian konvensional pun harus diubah menjadi pertanian modern untuk mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia yang sekarang lebih dari 270 juta jiwa.
“Karena itu, mari kita saling bekerja sama satu sama lain, membangun pertanian melalui petani milenial pinta Dedi.
Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari, saat menlaunching Bimbingan Teknis Kewirausahaan memberikan spirit yang paripurna kepada peserta Bimtek.
“Semangat empat pilar dikolaborasikan dengan semangat petani milenial untuk percepatan proses transformasi pertanian yang ada,” tegasnya.
Kepala Pusat Pelatihan BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati, menjelaskan jika pertanian adalah sektor pertanian merupakan sektor yang terus tumbuh positif dimasa pandemi.
“Saya berharap pemuda mampu memanfaatkannya menjadi ladang usaha, dan menjadi petani milenial yang tidak hanya andal dari segi teknis, melainkan juga di bidang wirausaha dan pemasaran,” paparnya.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati, menyampaikan, petani milenial di wilayah Kalimantan Barat sudah diajak dan disosialisasikan untuk turut mengikuti dan menyukseskan usaha tani ini.
Yulia pun terus mendorong semangat untuk membangun jejaring ekonomi bersama.
“Saya harap melalui pelatihan ini dapat menjadi kebangkitan petani milenial di wilayah Kalimantan Barat,” katanya.
Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono, disela sela melakukan bimbingan teknis Kewirausahaan di Hotel Golden Tulip, Pontianak, mengatakan, kegiatan yang dimulai sejak 25 September 2021 yang akan berakhir 26 September 2021, diikuti 60 Peserta dari kalangan pemuda dan petani milenial dari Kabupaten Mempawah, Kalbar.
‘Bimbingan teknis ini bertujuan peserta makin memahami terkait sistem Kewirausahaan. Pertanian yang melibatkan pertanaman, peternakan, perikanan dan pelaku usaha tani dengan interaksi yang saling terkait pada suatu lahan tertentu,” tuturnya.
Selanjutnya BBPP Binuang akan melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi DPM/DPA wilayah Kalimantan Barat pada 27 sampai 29 September 2021 untuk 21 orang DPM/DPA di Bapeltan Anjungan Kalimantan Barat.