BUMP Bagendit Wujud Kebangkitan Petani Membangun Kelembagaan Ekonomi Petani

GARUT – Agar pembangunan pertanian lebih maksimal, Kementerian Pertanian mendorong dibentuknya kelembagaan. Hal ini juga dijalankan Gapoktan Bagendit di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, secara kelembagaan pembangunan pertanian akan lebih terarah.

“Kita tidak menginginkan petani hanya bisa tanam, panen, jual. Petani harus mengetahui lebih dari itu. Termasuk mengetahui bagaimana mengembangkan pertanian dari segi kelembagaannya,” kata Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mempertegas hal tersebut saat mengunjungi BPP Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Sabtu (25/9/2021).

Dalam kunjungan tersebut, Dedi memberikan apresiasi kepada Gapoktan Bagendit yang anggotanya merupakan gabungan dari 14 desa di wilayah Banyuresmi.

“Saya senang petani di Banyuresmi mampu mempelopori dan mengajak para petani untuk bergabung dan membentuk korporasi gapoktan Bagendit,” tuturnya.

Menurut Dedi Nursyamsi, petani harus modern, artinya modern dalam memilih varietas terbaik, menggunakan alsintan yang up to date, guna meringankan beban dan meningkatkan produktivitas, serta provit.

“Oleh karena itu, mindset petani harus diubah, dari mindset pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Apalagi tujuan membangun kelembagaan petani dari segi korporasi adalah meningkatkan aset dan fasilitas, serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran,” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, Kementan selain mendorong produksi juga membantu bagaimana produk tani bisa dipasarkan sesuai dengan target market yang sesuai.

“Semangat jadi kunci bagi para petani, termasuk petani milenial, untuk terus produktif. Tentu, kita harus tau iklim kita dan pasar apa yg tepat untuk masyarakat kita,” katanya.

Dedi menjelaskan, penentu peningkatan produktivitas petani, bukan hanya pupuk, dan alat pertanian tetapi juga petani itu sendiri. Artinya SDM sangat menentukan.

Kepala Dinas Pertanian Garut Beni Yoga Guna Santika, mengatakan Gapoktan Bagendit fokus ke pengembangan agroindustri jagung.

“Karena potensi pasar yang sangat terbuka lebar. jadi daya tarik tersendiri bagi petani jagung. Selain itu, rantai pemasaran yang panjang, membuat harga jual bagi petani sangat rendah. namun dengan hadirnya gapoktan kini petani bisa lebih memetik pundi-pundi yang lebih besar,” katanya.

Ditambahkannya, Gapoktan Bagendit juga membantu permodalan para petani melalui KUR yang bekerjasama dengan perbankan, gapoktan siap jadi pendamping dan menjembatani petani dengan bank agar permodalan lancar, petani sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *