Sertifikasi Jadi Kunci Pertanian Maju, Mandiri dan Modern
GARUT – Tak dapat dipungkiri, Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian merupakan faktor penting bagi pembangunan sektor pertanian. Salah satu indikator penting dalam keberhasilan pembangunan SDM pertanian adalah sertifikasi profesi bidang pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian yang maju, mandiri dan modern ditentukan oleh kualitas SDM yang unggul. Dengan SDM yang mumpuni, Mentan SYL optimistis sektor pertanian akan dapat berkembang pesat.
“SDM pertanian yang unggul harus menjadi ciri kualitas manusia pertanian kita. Dengan SDM yang andal, pertanian kita akan bergerak ke arah yang maju, mandiri dan modern,” tutur Mentan SYL.
Sementara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan menambahkan, untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian, beberapa kegiatan menjadi fokus perhatian lembaganya. Misalnya pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh dan petani melalui pelatihan tematik hingga magang ke luar negeri untuk petani milenial.
“SDM pertanian adalah hal yang paling utama dan pertama dalam mengungkit produktivitas. Jadi, kalau mau produktivitas kita meningkat, maka SDM lah yang harus dibenahi pertama kali,” tutur Dedi.
Dikatakannya, inovasi teknologi dan alat mesin pertanian berperan terhadap peningkatan produktivitas pertanian sebesar 25 persen. Pun halnya dengan peraturan perundang-undangan yang juga menyumbang sebesar 25 persen terhadap produktivitas pertanian.
“Ternyata, faktor pengungkit terbesar sektor pertanian adalah SDM-nya. Maka, kualitas SDM menjadi indikator utama meningkatnya produktivitas pertanian,” tuturnya.
Sedangkan Sekretaris Badan PPSDMP, Siti Munifah dalam Rapat Pimpinan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di Hotel Santika Garut, Jumat (24/09/2021) menjelaskan, lembaganya telah melakukan sertifikasi berkelanjutan. “Sertifikasi akan dilakukan di UPT-UPT pendidikan, demi terwujudnya SDM unggul diawali dengan sertifikasi-sertifikasi yang ada,” ujar Siti Munifah.
Dikatakannya, ada tiga faktor keberhasilan sertifikasi. Pertama, ketenagaan itu sendiri yang di dalamnya termasuk BPPSDMP yang melakukan penyelenggaraan, juga para assesor.
Kedua, kelembagaan TUK maupun kelembagaan yang melakukan pelaksanaan dan ketiga adalah sisi sistem penyelenggaraannya itu sendiri. “SOP sudah kita perbaiki untuk penyelenggaraan sertifikasi ini,” papar dia.
Saat ini, Siti Munifah melanjutkan, pihaknya memiliki 1.200 P4S. “Kita harap kedepannya makin berkembang lagi, karena P4S ini ternyata banyak diminati petani milenial. Kami mohon bantuan para kepala UPT untuk mengawal dan membimbing para petani milenial yang ingin membangun P4S,” terangnya.
Ia berharap P4S menjadi wadah untuk mengakselerasi peningkatan kualitas SDM pertanian pedesaan secara swadaya, sehingga kegiatan-kegiatan massif bisa dilaksanakan.
“Pelatihan aparatur 11.600 yang sudah kita latih. dan non aparatur 25.300. Data ini selalu terupdate dan bisa berubah sewaktu-waktu,” ujar Siti Munifah.
Siti Munifah berharap ke depan P4S dapat menjadi kelembagaan pelatihan swadaya yang bisa meningkatkan kualitas SDM pertanian.
“Jadi nanti kepala UPT silakan menentukan P4S-P4S-nya untuk tampil di acara bertani On Cloud menyampaikan inovasi-inovasi teknologi dan juga profilnya, sehingga menginspirasi bagi petani-petani maupun kelompok petani milenial untuk membangun P4S di wilayahnya,” tutup Siti Munifah.