Mengintip Desa Tetebatu, Sang Nominator Desa Wisata Terbaik UNWTO

LOMBOK – Jangan pernah meragukan kekuatan budaya yang dimiliki desa-desa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Warisan adat, budaya, dan alam, sangat terjaga. Keunggulan tersebut tercermin di Desa Wisata Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Dengan segala keunggulannya itu, Desa Wisata Tetebatu terpilih menjadi Indonesia dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Yusron Hadi, Desa Tetebatu memiliki enam keunggulan yang sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Keunggulan Desa Wisata Tetebatu antara lain warisan budaya, wisata alam air terjun. Desa ini memiliki lebih dari tiga air terjun. Ada juga bumi perkemahan, wisata ramah lingkungan, serta dan rute lintasan sepeda gunung,” katanya.

Tidak itu saja, Desa Tetebatu juga memiliki keunggulan lain, yaitu view alias pemandangan. Desa ini menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati pesona keindahan di kaki selatan Gunung Rinjani.

“Perpaduan yang dimiliki Desa Tetebatu sangat luar biasa. Desa ini memiliki pesona keindahan panorama pegunungan dan persawahan. Yang menarik adalah kontur tanah di Tetebatu seperti anak tangga yang membentuk persawahan subur nan hijau,” terangnya.

Desa ini juga menjadi spot terbaik untuk menikmati sunset dan sunrise. Tak heran jika wisatawan kerap berburu sunset dan sunrise di tempat ini. Utamanya para fotografer.

Yang membuat Desa Wisata Tetebatu semakin menawan adalah jumlah air terjun yang dimiliki desa ini. Tetebatu tercatat memiliki Air terjun Ulem-ulem, Air terjun Burung Walet, Air Terjun Kokok Duren, Air Terjun Seme Deye dan Air terjun Jeruk Manis.

“Wisatawan yang ingin stay dan menikmati semua keunggulan Desa Tetebatu tidak perlu khawatir. Karena desa ini telah memiliki sejumlah fasilitas penunjang, seperti homestay dan rumah makan. Kenyamanan wisatawan pun diutamakan,” jelas Yusron Hadi.

Sementara Sekretaris Badan Pengelolaan Desa Wisata Tetebatu, Ogy Sugianto, mengatakan semua elemen masyarakat mendukung, sadar wisata, sadar pariwisata

“Oleh karena itu, semua yang berkaitan dengan pariwisata, seperti perbaikan dan pembuatan taman atau apa saja, akan dikerjakan semaksimal mungkin oleh masyarakat. Karena mereka sudah sadar pariwisata,” tuturnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *