Ketua DPD RI Tergerak Bantu Ayah di Banten Cari Seragam Sekolah Bekas untuk Anaknya
KUPANG – Kisah pilu seorang penambal perahu di Kabupaten Lebak, Banten, yang harus mengetuk pintu tiap rumah untuk mendapat seragam sekolah buat anaknya, turut menyita perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurutnya, senator Banten harus bergerak cepat untuk membantu warga yang kesulitan
Menurut LaNyalla para senator asal Banten, H. Abdi Sumaithi, Andiara Aprilia Hikmat, Habib Ali Alwi, TB. M. Ali Ridho Azhari, harus bisa memantau kondisi yang dialami masyarakat di daerah pemilihannya.
“Sungguh sangat miris kita melihat perjuangan seorang ayah di Lebak yang harus mendapatkan seragam buat anaknya sekolah. Kita berharap senator bisa turut memantau kondisi seperti ini. pemerintah pun harus lebih peka dengan kondisi masyarakat,” tutur LaNyalla saat kunjungan kerja di NTT, Minggu (29/8/2021).
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, kondisi yang dialami warga Lebak harusnya tidak terjadi.
“Warga tidak mampu seperti itu seharusnya menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan. Termasuk juga bantuan perlengkapan sekolah. Di saat seperti ini pemerintah harusnya hadir meringankan beban masyarakat,” katanya.
LaNyalla pun meminta pemerintah memiliki data valid sehingga masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan bisa mendapat haknya.
“Data sangat penting. Baik untuk penyaluran bantuan atau lainnya. Pemerintah daerah harus terus memperbarui data tersebut agar valid. Yang tidak kalah penting, bikin program untuk masyarakat tidak mampu. Sehingga mereka memiliki akses untuk mendapatkan kemudahan di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” katanya.
LaNyalla juga mengimbau para senator untuk terus memantau kondisi dan isu masyarakat di daerah.
“Hal-hal seperti ini tidak boleh luput dari perhatian. KIta justru berharap senator menjadi yang terdepan untuk memberikan solusi bagi masyarakat,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.
Kisah memprihatinkan di Lebak tersebut dialami Tanto Gunawan (47), seorang penambal perahu. Tanto yang tidak memiliki cukup uang, harus mengetuk pintu tiap rumah di Kampung Jogjogan, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
Ia berharap bisa membeli seragam bekas dengan harga murah atau bahkan didapatkan secara gratis.
Tanto berkeliling mencari seragam bekas untuk anaknya Bagas Panca Wijaya (16) yang kini akan masuk sekolah tatap muka di SMKN 1 Bayah. Namun, Bagas masih mengenakan seragam SMP karena tak punya pakaian putih abu-abu.
Tanto yang memiliki empat anak, mengaku memiliki uang Rp 100.000. Tapi uang itu akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya untuk tiga hari ke depan.
Pekerjaan yang digelutinya kini biasa dibayar sekali dalam tiga hari atau satu minggu.(*)