READSI Akan Lengkapi Sarana IT Untuk UPT Pelatihan Pertanian
BANTEN – Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), tidak main-main untuk memaksimalkan pelatihan. Jelang pelatihan kewirausahaan, seluruh UPT pelatihan pertanian bahkan akan dilengkapi sarana IT untuk mendukung hal tersebut.
Rencana itu diketahui dalam Koordinasi Teknis Persiapan Pelatihan Kewirausahaan Bagi DPM dan DPA, di Hotel Santika BSD City, Serpong, Banten, Jumat (20/8/2021).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Kementan akan memaksimalkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM.
“Meski pandemi, pelatihan tidak boleh terhambat. Oleh karena itu, kita perkuat UPT agar pelatihan tetap bisa dilangsungkan secara virtual,” tutur Mentan SYL.
Penegasan mengenai hal itu disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, yang hadir dalam pertemuan.
“Oleh karena itu, dalam kegiatan koordinasi persiapan pelatihan ini, BPPSDMP akan menyerahkan Sarana IT mendukung pelatihan online di seluruh UPT Pelatihan Pertanian dengan anggaran yang bersumber dari Program READSI,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Kepala Badan menyerahkan bantuan IT Program READSI bagi 10 UPT Pelatihan, untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan diseminasi teknologi yang lebih luas.
Dilanjutkan penandatanganan BAST oleh kepala pusat pelatihan pertanian dengan kepala UPT yang disaksikan oleh Sekretaris dan Kepala BPPSDMP.
Dedi Nursyamsi menjelaskan, BPPSDMP akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan pengetahuan SDM pertanian, baik penyuluh maupun petani.
“Penyerahan bantuan READSI itu ditujukan untuk sarana pelatihan. Kita akan melakukan pelatihan secara daring. Pelatihan yang kita lakukan, akan digelar secara offline dan yang paling besar dengan cara online. Dengan cara online, tentu saja memerlukan sarana IT,” katanya.
Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu mengatakan, ada 10 UPT pelatihan di seluruh pelosok tanah air yang akan melaksanakan pelatihan wirausaha pertanian.
“Semuanya menggunakan alat-alat IT. Tentu saja kita mau online, webinar, zoom. Dan tentu saja itu memerlukan sarana IT yang memadai. Oleh karena itu dari program READSI ada alokasi untuk pengadaan alat-alat IT, seperti webcam, monitor dan sebagainya untuk mensupport habis program READSI ini,” paparnya.
Ditambahkannya, nanti sarana IT ini bukan hanya untuk pelatihan wirausaha pertanian saja. Tetapi untuk semua pelatihan, baik pelatihan penyuluh, petani milenial, dan lainnya, semua akan mengunakan alat alat IT.(*)