Kementan akan Maksimalkan Pelatihan Wirausaha untuk Tingkatkan Daya Saing Petani Milenial

BANTEN – Kementerian Pertanian tidak sekadar ingin menghadirkan banyak petani milenial. Lebih dari itu, Kementan ingin petani milenial yang tampil memiliki daya saing dan seorang profesional.

Untuk mendukung hal tersebut, Kementan, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), memaksimalkan Koordinasi Teknis Persiapan Pelatihan Kewirausahaan Bagi DPM dan DPA, di Hotel Santika BSD City, Serpong, Banten, Jumat (20/8/2021).

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, masa depan pertanian ada di tangan petani milenial.

“Masa depan pertanian Indonesia ada di tangan petani milenial. Merekalah yang akan menghadirkan inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pertanian. Oleh karena itu, kita ingin petani milenial yang hadir benar-benar profesional dan memiliki daya saing,” kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

“Mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka, sekarang juga harus dilakukan. Oleh karena itu, langkah kita selanjutnya adalah memikirkan bagaimana caranya agar petani milenial itu betul betul siap tempur.
Bagaimana caranya kita menghasilkan petani milenial yang profesional, mandiri, berdaya saing tinggi, dan lainnya,” kata Dedi.

Ditambahkannya, petani milenial yang seperti inilah yang akan mampu melanjutkan roda pembangunan pertanian Tanah Air, 10 atau 20 tahun yang akan datang.

“Oleh karena itu, sekali lagi, tugas kita adalah mencari, mencetak, dan menghasilkan petani milenial yang betul betul profesional, mandiri dan berdaya saing, berjiwa enterpreneur yang tinggi. Itu pentingnya kita melakukan pelatihan wirausaha pertanian bagi dua ribu Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan,” jelasnya.

Menurutnya, pelatihan kewirausahaan sangat diminati. Buktinya, dari target 2000 orang, saat ini sudah terdaftar 11.000 orang.

“Artinya, sambutan masyarakat luar biasa. Itu harus kita jawab dengan kesungguhan tentu saja dengan menyajikan materi-materi yang baik dengan metodologi yang baik, dengan cara-cara yang baik, sehingga betul betul itu dihasilkan dengan petani siap tempur,” katanya.

Selain itu, lewat pelatihan ini juga diharapkan muncul petani milenial yang memiliki andrenalin yang siap untuk mencari uang sebanyak banyaknya di sektor pertanian.

“Tentu saja yang bisa melihat peluang peluang, bagaimana menciptakan uang yang banyak, contoh bagaimana memilih varietas yang mampu menghasilkan uang yang banyak. Bagaimana mengelola pemupukan, bagaimana cara mengelola OPT, mengelola alsintan, mengelola panen, pasca panen, pengolahan, packaging, sampai dengan cara mengelola pemasaran,” tukasnya.

Dijelaskan Dedi Nursyamsi, itu semua ditujukan untuk mendapatkan uang sebanyak banyaknya.

“Itulah betapa pentingnya pelatihan wirausaha pertanian ini untuk para duta petani milenial dan para duta Petani Andalan,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *