Jelang Pelatihan Kewirausahaan DPM-DPA, Kementan Sampaikan Pentingnya Peran Petani Milenial
BANTEN – Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, mematangkan persiapan Pelatihan Kewirausahaan Bagi DPM dan DPA. Persiapan dilakukan dalam Koordinasi Teknis Persiapan Pelatihan Kewirausahaan Bagi DPM dan DPA, di Hotel Santika BSD City, Serpong, Banten, Jumat (20/8/2021).
Salah satu yang dibahas dalam kegiatan tersebut adalah pentingnya meningkatkan produktivitas untuk bisa menjaga ketahanan pangan. Untuk itu, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian. Peran petani milenial pun akan terus digenjot.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tantangan yang dihadapi pertanian saat pandemi tidak mudah.
“Meskipun sedang dilanda Pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian tidak akan berhenti untuk menyiapkan SDM Pertanian yang handal dan profesional untuk ketersediaan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia,” tuturnya.
Penegasan hal tersebut disampaikan kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, yang hadir membuka pertemuan tersebut.
“Untuk mewujudkan ketahanan pangan, dibutuhkan SDM Pertanian yang handal dan profesional. Peningkatan SDM Pertanian bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, tantangan yang dihadapi sangat kompleks, antara lain kompetensi dan kemampuan SDM yang harus ditingkatkan, laju urbanisasi yang sangat tinggi, daya saing serta kreativitas tenaga kerja khususnya di sektor pertanian yang masih perlu didorong. Makanya kita harus mempersiapkan petani milenial yang progressif, “katanya.
Dedi menambahkan, yang paling penting adalah membuat agar generasi muda selalu cinta pertanian.
“Respon masyarakat sangat tinggi, oleh karena itu pelatihan kewirausahaan ini sangat penting untuk meningkatkan mutu para petani. Kami akan siapkan materi yang pas untuk menggenjot petani milenial,”ujar Dedi.
Dijelaskannya, mengantisipasi hal tersebut, BPPSDMP telah melakukan langkah untuk meningkatkan regenerasi petani. Yaitu melalui pengembangan petani milenial, dalam hal ini Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA).
“Kegiatan itu dilakukan melalui pendidikan, pelatihan serta penguatan karakter sehingga menghasilkan petani dan pemuda tani yang mumpuni di bidang pertanian,” katanya.
Pria yang akrab disapa Prof Dedi itu menjelaskan, salah satu bentuk dukungan Kementerian Pertanian dalam pengembangan petani milenial adalah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik konvensional maupun Syariah.
“Kita juga melakukan pengembangan kompetensi petani milenial dalam mengelola bisnisnya melalui pelatihan kewirausahaan. Pelatihan Kewirausahaan diharapkan mampu mendukung usaha tani petani milenial agar dapat tumbuh,” jelasnya.
Dedi menambahkan, melalui kegiatan Koordinasi Teknis Persiapan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan, diharapkan pihak yang terlibat dapat mempersiapkan kegiatan pelatihan. Tujuannya, agar pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kompeten, profesional dan berdaya saing petani milenial sesuai dengan yang diharapkan.
“Oleh karena itu, dalam kegiatan ini BPPSDMP akan menyerahkan Sarana IT mendukung pelatihan online di seluruh UPT Pelatihan Pertanian dengan anggaran yang bersumber dari Program READSI,” katanya.