Peserta dari Program READSI Turut Meriahkan Pelatihan Petani dan Penyuluh Gelombang 4-6
JAKARTA – Pelatihan Petani dan Penyuluh yang digelar Kementerian Pertanian, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), telah memasuki gelombang ke 4-6. Para peserta program READSI yang berasal dari Sabang hingga Merauke antusias mengikuti kegiatan ini.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, 6 Agustus 2021. Dalam arahannya, orang nomor satu di Indonesia ini menyampaikan ketika hampir hampir semua sektor negatif ditahun 2020 justru sektor pertanian tumbuh positif sebesar 1, 75% dan pada triwulan pertama 2020 yang lalu tumbuh positif 2.95%.
“Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita harus membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan. Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang mensejahterakan dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani,” kata Presiden Jokowi.
Menurutnya petani Indonesia harus kompetitif dalam keterampilan teknis, kompetitif dalan pemanfaatan teknologi serta kompetitif dalam model bisnis dan manajemennya.
“Oleh karena itu, saya menyambut baik inisiatif Kementerian Pertanian untuk melakukan pelatihan kewirausahaan pertanian bagi petani milenial, akses KUR dari perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri BPD, BPD Provinsi harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas kegiàtan agribisnis dan kesejahteraan petani jangan hanya berhenti membantu input permodalan KUR saja tetapi budidaya, pasca panen, pengolahan, pengemasan dan pemasaran harus pula ditingkatkan,” imbuh Jokowi.
Pelatihan Petani dan Penyuluh hari kedua, 9 Agustus 2021, gelombang 4 – 6, sukses dilaksanakan dengan dukungan kolaborasi UPT Lingkup BPPSDMP dan perbankan. BBPP Lembang, PPMKP Ciawi, BPP, BNI, Mandiri dan BRI. Antusias peserta mengikuti Gelombang 4 – 6 ini menjadi bukti bahwa sentuhan pemerintah sangat dibutuhkan oleh petani dan penyuluh walau di tengah pandemic Covid-19.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, kuantitas SDM berkualitas menjadi target yang harus dipenuhi agar pertanian semakin berdaya saing.
“Selain SDM pertanian berkualitas, jumlah mereka juga harus diperbanyak. Tujuannya untuk akselerasi pencapaian target berbasis standardisasi tinggi. Dengan begitu, kuota ekspor pertanian Indonesia akan terus naik,” jelasnya.
“Maju adalah bagian dari Langkah hari ini, Mandiri adalah Kekuatan dan Moderen adalah bagian dari hidup kita kedepan,” sambungnya.
Pada saat memberikan materi pelatihan untuk Petani dan Penyuluh Gelombang 4-6 yang ber tema Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, mengatakan kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi serta menggunakan alsintan untuk memangkas biaya produksi seefensiensi mungkin.
“Bangsa yang kuat, Bangsa yang sehat, SDM yang produktif di mulai dari tanah yang subur oleh karena itu pemupukan berimbang adalah kunci meningkatkan produktivitas. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dedi
Menurut salah seorang pemateri, Siswono dari PPMKP Ciawi, tujuan Program KUR antara lain adalah untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
“Keunggulan program KUR ialah suku bunga yang rendah hanya sebesar 6% pertahun, Tidak memerlukan agunan sebagai syarat sehingga dapat memudah kan petani,” ujar Siswono.
Hal tidak jauh berbeda disampaikan perwakilan dari BNI, Chandra.
“Dengan KUR ini, Kita ingin mendorong petani menjadi pengusaha di mana peran petani milenial menjadi sangat penting karena melakukan pendekatan pertanian dengan inovasi dan teknologi dari segi update dan pemasaran,” ujarnya.
Untuk menyegarkan dan menambah semangat peserta pelatihan petani dan penyuluh penyelengara mengadakan kuis berhadiah di penghujung sesi materi yang telah disampaikan dengan hadiah yang menarik seperti voucher pulsa dan tapcash ratusan ribu rupiah.(“)