Petani Poktan Pakue Raya Semakin Semangat dengan Adanya READSI
KOLAKA UTARA – Pengembangan kakao dilakukan Kementerian Pertanian di Kolaka Utara. Dengan memaksimalkan program READSI, Kementan bahkan mampu membangkitkan semangat petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Kakao Pakue Raya, Kolaka Utara.
Kelompok Tani Kakao Pakue Raya, Kolaka Utara, yang termasuk sasaran Program READSI, diajak untuk menumbuhkan Cocoa Doctor/Petani Inovatif. READSI juga memberikan solusi peningkatan produktivitas tanaman yang akan berpengaruh pada pendapatan petani kakao. Dengan harapan petani dapat memproduksi kakao yang berkualitas serta berkelanjutan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pertanian tidak boleh berhenti meski Pandemi Covid-19.
“Kita juga berharap produksi hasil pertanian bisa stabil, dengan harapan tetap menjamin ketersedian pangan nasional,” katanya.
Hal ini kembali didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama dan hidup matinya suatu bangsa. Oleh karena itu pemerintah akan terus mendukung seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pertanian,” jelasnya.
Dalam upaya peningkatan produksi kakao, READSI bekerjasama dengan PT. MARS Symbioscience dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian Petani, Penyuluh, Widyaiswara serta Dosen Guru SMKPP di UPT Pusat dan Daerah.
Kesepakatan kerjasama dituangkan lewat nota kerjasama yang disetujui bersama pada Juli 2018.
Selama kurun waktu empat tahun, READSI dan MARS berkomitmen melatih sebanyak 555 orang dengan berbagai pelatihan teknis Agronomi Kakao, Bisnis Kakao, Master TOT dan Monitoring dan Evaluasi (Adoption-Observation) dengan durasi 17 hingga 30 hari di MARS Academy-Tarengge, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Fasilitaor Desa Pakue, Kecamatan Pakue Utara, Halima, bersama Penyuluh Pertanian Nurdin sekaligus kepala BPP Kecamatan Pakue Tengah, telah melakukan pendampingan Sekolah Lapang (SL) ke Poktan sejak 2019.
Pada Program READSI, ada 7 kelompok tani yang salah satu kegiatan wajib yang harus dilaksanakan.
“Dalam pendampingan Sekolah Lapang Bapak Nurdin selaku penyuluh pertanian menyajikan beberapa materi terkait budidaya tanaman kakao salah satunya adalah rekomendasi pupuk dan cara pemupukan pada tanaman kakao, selama pembahasan materi SL anggota poktan sangat antusias menerima materi tersebut,” jelas Halima.
Poktan Pakue Raya memiliki komoditi andalan kakao yang diketuai Bapak Addin Daming telah melaksanakan 5 kali pertemuan. Poktan Pakue Raya sendiri telah menerima bantuan saprodi di tahun 2020 dan semua telah dimanfaatkan sebaiknya.
“Dengan sekolah lapang, banyak pengetahuan baru bisa didapatkan, karena sebelumnya kami hanya mengandalkan pengalaman dalam bertani saja mengetahui ilmu dalam bertani. Poktan Pakue Raya sangat bersyukur dengan dilaksanakannya SL dan saprodi,” ujar Addin Daming.
Dengan adanya materi-materi SL Poktan Pakue Raya dan bantuan Saprodi diharapkan kelompok sasaran READSI mendapat banyak Ilmu dalam budidaya tanaman Kakao dengan baik dan benar.
Semoga para petani dapat mengaplikasikan atau menerapkan pengetahuan tentang budidaya Kakao dan semoga dengan adanya bantuan-bantuan dari Program membantu mendorong semangat petani untuk menjadi petani yang Kreatif, Inovatif dan Maju, Mandiri Modern.(*)