Sulawesi Kaya Kakao Berkualitas, READSI Siap Sulap Jadi Brand Coklat Unggul

JAKARTA – Sulawesi dikenal sebagai penghasil komoditas kakao. Keunggulan tersebut akan coba dimaksimalkan program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling-up Initiative (READSI) menjadi sebuah brand coklat yang unggul.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung hal tersebut. Menurutnya, untuk mewujudkan upaya itu, dibutuhkan SDM berkualitas.

“Berarti, tingkatkan dahulu kapasitas SDM pertanian agar memiliki skill yang mumpui. Sehingga dapat mendukung upaya pengembangan pertanian, termasuk menghadirkan brand coklat baru dari Sulawesi,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, penyuluh mempunyai peran yang penting dalam pembangunan pertanian.

Untuk itu penting bagi penyuluh untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Muaranya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

“Kunci keberhasilannya adalah cara impelementasi inovasi teknologi secara keseluruhan, meningkatkan produktivitas dan daya saing mandiri,” kata Dedi.

BPPSDM sendiri membuktikan dukungannya untuk peningkatan kualitas SDM melalui READSI. Tepatnya, lewat pelatihan pengolahan kakao menjadi coklat yang diselenggarakan secara online, 22-24 Juli 2021.

Penyelenggaraan pelatihan ini dimentori langsung oleh Balai Pelatihan Pertanian Jambi, sebagai UPT Pelatihan dari BPPSDMP

Kakao merupakan komoditas unggulan asal Sulawesi, yang juga produsen penyumbang utama kakao terbesar di Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan pendampingan petani kakao untuk menjaga mutu dan meningkatkan nilai tambah dari produk kakao.

Oleh sebab itu penyuluh dan pendamping yang berasal dari 9 kabupaten di Sulawesi diberikan pembekalan tentang hilirisasi kakao ini.

Setelah diberikan materi selama 3 hari mulai dari panen dan pascapanen yang baik, pengolahan kakao  menjadi coklat, serta motivasi dan penjelasan langsung dari narasumber pengusaha kakao dari Pidie Jaya, Aceh.

Pelatihan  e-learning ini ditutup pada hari Sabtu pukul 15.30 oleh Sub Kordinator Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Hidayat.

“Kementan terus melakukan peningkatan Kapasitas Kelembagaan tani, manajemen Kelompok tani salah satunya melalui pelatihan ini. Harapan kami penyuluh dan fasilitator desa dapat membagikan ilmunya kepada petani binaannya dan bersinergi dalam  kegiatan korporasi dan kostratani di daerahnya,” kata Hidayat.

Pelatihan ini juga didukung oleh praktisi sekaligus penyuluh swadaya yang menjadi pebisnis pengolahan kakao. Irwan yang merupakan owner dari Socolatte di Pidie Jaya menyampaikan motivasi dan menyampaikan kunci untuk mendapatkan coklat yang berkualitas.

“Faktor yang menjadikan Coklat berkualitas tinggi dimulai dari budiaya yang baik, pascapanen yang baik dan benar, Roasting, dan formulasi,” papar Irwan.

Irwan juga berharap peserta pelatihan dapat mendorong petani agar muncul brand- brand coklat unggul di Sulawesi dan bisa membaca isu terkini sehingga menjadikannya peluang dalam mengembangkan agribisnis kakao seperti pengembangan Agroekowisata di lahan kakao ini.

Peserta Pelatihan juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Readsi dan Bapeltan Jambi dalam pelaksanaan E-learning ini.

Seperti yang disampaikan Rusdi wakil peserta penyuluh dari Konawe.

“Banyak ilmu yang kami dapatkan selama pelatihan ini agar mendapatkan coklat yang berkualitas baik dan tidak hanya itu melalui e learning ini kami juga belajar memanfaatkan teknologi di era digital ini,” ujar Rusdi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *