Komoditi Pertanian 14 Kabupaten Semakin ke Hilir Bersama READSI Kementan

BANDUNG – Program Rural Empowerement Agriculture Development Scalling Up Innitiative (READSI) Kementan sukses memperkuat hilirisasi pertanian. Medianya melalui E-Learning Pengolahan Hasil Hortikultura, 22-24 Juli 2021. Cakupan support-nya luas karena menyasar 14 kabupaten dari 6 provinsi member READSi Kementan.

“Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM pertanian. Untuk itu, pelatihan dilaksanakan terstruktur, sistematis, dan masif. Sebab, perkembangan pertanian sangat dinamis. SDM pertanian adalah penentu peningkatan produktivitas, kontribusinya 50%. Sementara inovasi teknologi, dan regulasi masing-masing 25%,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Menaikkan kompetensi SDM pertanian masif, Kementan memang menyiapkan pelatihan khusus. Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh dilaksanakan pada 6-10 Agustus 2021. Formatnya digelar online dan offline. Pendaftarannya melalui http://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi. Durasi waktu pelatihannya 10 jam per sesi, dengan materi beragam. Ada 3 kelompok pelatihan yang bisa diikuti peserta.

Salah satunya Kelompok Dasar dengan materi Kebijakan Pemupukan Nasional. Peserta juga akan mendapatkan 7 jam pelatihan dalam formasi Kelompok Inti. Ada 5 materi yang akan disampaikan, seperti Pengelolaan Kesuburan Tanah, Pemupukan Berimbang, Pupuk Kompos, Pupuk Hayati, dan Pengenalan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Narasumber diantaranya dari Widyaiswara. Sedangkan untuk Kelompok Penunjang akan ada materi Motivasi.

“Apapun pelatihan yang digulirkan akan memberikan impact positif bagi pertanian Indonesia. Skill petani akan naik, lalu ada banyak inovasi-inovasi yang dilahirkan untuk menaikkan produktivitas. Kami optimistis, kualitas pertanian Indonesia akan terus bisa bersaing di pasar internasional,” terang SYL lagi.

Serupa itu, berkolaborasi dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Bandung, Jawa Barat, READSI menggulirkan E-Learning Pengolahan Hasil Hortikultura, 22-24 Juli 2021. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan, peningkatan kompetensi SDM untuk memenangkan persaingan industri 4.0.

“Peningkatan kompetensi SDM pertanian menjadi fokus Kementan. Untuk itu, ada beragam pelatihan yang digulirkan. Kementan memang menggulirkan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh. Lalu, Kementan melalui READSI juga banyak menggelar pelatihan-pelatihan sesuai kebutuhan pertanian lokal,” jelas Dedi.

Bersinergi dengan BBPP Lembang, program E-Learning Pengolahan Hasil Hortikultura milik READSI diikuti 32 peserta. Mereka berasal dari 14 kabupaten dari zonasi READSI. Sebut saja, Poso, Sanggau, Kolaka, Kolaka Utara, Luwu Timur, Luwu, Buol, Bonebolango, Pohuwato, Konawe, Parimo, Banggai, Toli-toli, dan Sambas. Mereka belajar Good Manufacturing Practices: Pengemasan, Pelabelan, Pengawetan, dan Teknologi Pengolahan Hasil Buah dan Sayur.

“Karenanya secara masif kami menyelenggarakan pelatihan berbasis online bagi para SDM pertanian di wilayah program READSI,” kata Dedi lagi.

Sebagai gambaran, E-Learning Pengolahan Hasil Hortikultura berbasis Learning Management System (LMS). Secara khusus ada sesi asyncronous yang melibatkan keaktifan peserta untuk belajar mandiri di LMS. Pembelajaran dimulai dengan mengisi evaluasi, mendownload, dan mempelajari materi berupa bahan ajar, bahan tayang, dan video. Untuk sesi syncronous berupa tatap muka secara daring melalui virtual meeting zoom.

“Saya harapkan, dengan peserta mengikuti pelatihan ini, dapat menyegarkan kembali pemahamannya tentang cara meningkatkan nilai tambah produk pertanian dengan kegiatan pengolahan hasil pertanian dan juga memahami cara memasarkannya,” papar Kepala BBPP Lembang Ajat Jatnika.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *