Digelar Virtual, BBPP Kupang Beri Pelatihan untuk SDM Pertanian di Wilayah READSI
Kupang – Peningkatan SDM pertanian dilakukan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang melalui kegiatan e-learning Pelatihan Penerapan Biosecurity pada peternakan Babi. Sasaran pesertanya adalah penyuluh pertanian dan fasilitator desa di wilayah sasaran Program READSI. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pendampingan lebih bagi para petani di wilayah sasaran program.
Pelatihan yang dilakukan secara online tersebut, dilaksanakan 22 – 24 Juli 2021. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Program READSI yang bekerjasama dengan BBPP Kupang dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia Pertanian yang siap berdaya saing, Maju, Mandiri dan Modern.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan dukungan kepada program READSI dan BBPP Kupang untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian.
Menurutnya, pelatihan online bisa mendukung upaya untuk meningkatkan SDM Pertanian yang unggul. Pelatihan daring merupakan salah satu focus selain memastikan ketahanan pangan,
“Sesuai arahan Presiden agar terus mengawal ketahanan pangan nasional. Pertanian dapat menjadi sektor yang berdampak pada kepentingan ekonomi nasional. Pertanian adalah sektor strategis dan salah satu pilar kekuatan negara,” tegas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyatakan pentingnya mendukung SDM pertanian yang berkualitas.
Dedi juga menegaskan bahwa semua harus siap untuk mengahadapi Industri 4.0 lewat penguatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan dalam pengimplementasian Kostratani.
“Dengan industri 4.0, detik ini juga saudara-saudara kita beda pulau bisa belajar. Gurunya bisa dari Bogor, atau dari Jakarta. Ditengah pandemi, maka bentuk dukungan kami adalah tetap melaksanakan pelatihan yang bagus melalui virtual,” tegas Dedi.
Diharapkan pelatihan serupa dapat menyasar Petani, Penyuluh Pertanian di 6 Provinsi (Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara) dan 18 Kabupaten di dalamnya.
Sesuai dengan tujuan utama Program READSI adalah meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program, mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga hingga dorongan untuk simpan pinjam lewat kelompok tani per komoditas.
Salah seorang peserta pelatihan, Santy Nenoufa, mengaku sangat antusias dengan pelatihan kali ini, meskipun pelatihan dilakukan secara daring.
“Walaupun belum bisa pelatihan secara langsung, namun Program READSI tetap mendukung kami Fasilitator Desa dan Penyuluh Pertanian untuk mendapat pelatihan dan ilmu baru. Semoga semua peserta pelatihan dapat men-share dan membagi ilmunya ke para petani di desa-desa READSI,” jelas Santy.(*)