READSI Gelar Pelatihan Berjenjang Demi SDM Pertanian Bijak

CIAWI – Salah satu permasalahan yang sering dihadapi petani adalah masalah tata kelola keuangan usaha tani dan keuangan rumah tangga. Permasalahan ini diatasi Kementerian Pertanian melalui program Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI).

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, masalah keuangan bisa berdampak kepada kurangnya  perencanaan keuangan petani dan bagaimana mengelola keuangan usaha taninya.

“Oleh karenanya penting bagi penyuluh, terutama sebagai ujung tombak yang langsung berhubungan dengan petani, agar tetap mendampingi dan mengawal agar usaha tani petani binaannya sukses,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan salah satu faktor penting dalam membangun pertanian adalah SDM.

“Oleh sebab itu, BPPSDMP akan terus berupaya agar skill, pengetahuan, kemampuan, juga kapasitas SDM pertanian Indonesia meningkat, baik penyuluh, petani, petani milenial, poktan maupun gapoktan,” ujar Dedi.

Untuk mendukung hal tersebut Program  READSI telah mengadakan pelatihan Master of Training bagi Widyaiswara di 10 UPT Pelatihan Pertanian.

Pelatihan yang diselenggarakan secara offline di PPMKP Ciawi di hadiri oleh 17 orang widyaiswara yang berasal dari 10 UPT pelatihan pertanian dengan fokus pada pelatihan Rural Finance – literasi keuangan

Pelatihan ini dilaksanakan berjenjang dimulai  Master of Training widyaiswara yang berlangsung selama 5 hari di PPMKP Ciawi, Training of trainer penyuluh dan fasilitator Desa serta pendampingan Kelompok Tani di 342 Desa Lokasi Program READSI.

Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dalam mengeloala keuangan usaha tani dan mengakses keuangan perdesaan.

READSI merupakan Program Badan PPSDMP Kementerian Pertanian yang mendukung program utama Kementan yang menyasar petani di 6 Provinsi (Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara) dan 18 Kabupaten di dalamnya.  

Tujuan utama program meningkatkan penghidupan petani kurang mampu di daerah sasaran program, mendorong keterlibatan perempuan, perbaikan gizi keluarga hingga dorongan untuk simpan pinjam lewat kelompok tani per komoditas.

Fasilitator Master Trainer, Yuli Widyatmanta mengatakannya harapan terhadap kegiatan ini.

“Setelah pelatihan ini diharapkan para widyaiswara dapat menyampaikan informasi tentang pentingnya pengelolaan keuangan rumah tangga dan usahatani bagi petani yang nantinya kan disampaikan pada TOT penyuluh dan Fasilitator Desa,” tutur Yuli.

Setelah sukses sukses adakan MOT literasi keuangan ini, selanjutnya pelatihan akan diteruskan ditingkat penyuluh dan fasilitator desa. Untuk angkatan pertama akan dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku Sulawesi Selatan yang akan diikuti oleh 3 angkatan Yang berasal dari desa  di Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur pada tanggal 21-25 Juli 2021.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *