Kompetensi 555 Petani Kakao Luwu Utara Dipoles READSI Kementan
LUWU UTARA – Petani Kakao di Luwu Utara kini semakin berkualitas. Grade kompetensi mereka sudah dinaikkan oleh program Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI) Kementan. Berkolaborasi bersama PT. MARS Symbioscience, READSI Kementan membuat petani semakin smart, maju, mandiri, dan modern dengan produktivitas tinggi.
“Peningkatan kompetensi SDM pertanian selalu menjadi fokus kami. Sebab, ini menyangkut produktivitas dan kualitas pertanian secara menyeluruh. Untuk itu, beragam program pelatihan terus diberikan sesuai dengan tahapan kebutuhan petani,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dengan basis komoditi coklat, READSI Kementan juga meniupkan inspirasinya di Luwu Utara, Sulawesi Utara. Digulirkan secara periodik sejak Juli 2018, sedikitnya sudah 555 petani Kakao di Luwu Utara yang diupgrade kompetensinya. Ditambah wawasan dan skillnya dalam pengelolaan budidaya kakao secara menyeluruh.
“Dengan mendorong kompetensi SDM, diharapkan petani membuat banyak terobosan dan inovasi. Mereka bisa menghasilkan beragam produk terbaik dari hilirisasi coklat. Dengan begitu, ada nilai tambah yang lebih besar bagi petani. Ada kesejahteraan lebih baik yang diterima oleh petani,” terang SYL.
Selama kurun waktu 4 tahun, program READSI dan MARS melakukan banyak pelatihan. Ada berbagai macam pelatihan yang dilakukannya, diantaranya pelatihan teknis Agronomi Kakao, Bisnis Kakao, Master TOT dan Monitoring dan Evaluasi (Adoption-Observation). Terbaru, mereka menggelar Pelatihan Agronomi Kakao bagi 18 petani yang digulirkan pada Batch VI, 5 Juli 2021.
“Perlu diingatkan lagi, SDM memegang kunci utama dalam berbagai unit usaha. Produktivitas dan kualitas mayoritas 50% diungkit dari SDM. Sarana parasara dan produk perundangan masing-masing berkontribusi 25%,” jelas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Selain petani, kolaborasi dengan MARS juga mendorong kemajuan stakeholder pertanian Indonesia. Sebut saja, Petani, Penyuluh, Widyaiswara serta Dosen Guru SMKPP di UPT Pusat dan Daerah. Pelatihan tersebut juga salah satu komitmen READSI dalam upaya peningkatan produksi kakao yang berkualitas dan berkelanjutan.
“READSI sejauh ini cukup efektif menaikan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan SDM pertanian handal dan berkompeten maka pertanian maju, mandiri, juga modern akan tercapai,” kata Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Lely Nuryati.(*)