Optimalkan Daring, Kementan Gulirkan Penguatan Kegiatan Pelatihan Pertanian
JAKARTA – Kementerian Pertanian tetap memoles kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian meski dibayangi kurva naiknya Covid-19. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), agenda Penguatan Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian digulirkan secara daring, 30 Juni hingga 2 Juli 2021. Agendanya kompleks karena menyangkut kualifikasi penyuluhan, sertifikasi, termasuk program Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI).
“Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kegiatan pertanian justru harus diakselerasi agar produktivitasnya naik. Memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional. Menaikkan kesejahteraan para petani. Untuk itu, penyesuaian harus dilakukan untuk mencapai perbaikan kualitas dan kuantitas,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Agenda Penguatan Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian diikuti oleh stakeholder pertanian Indonesia. Selain peserta, bergabung juga Kepala Pusat Pelatihan. Pertanian, Kepala UPT Lingkup Puslatan, hingga Koordinator dan Subkoordibator Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Ada juga Tim Penyusun Rancangan Kaji Ulang SKKNI Bidang Penyuluhan Pertanian, Tim TUK Lingkup BPPSDMP, juga para Admin Esipp dan Epik.
“Sektor pertanian tetap kompetitif dan bertahan di masa pandemi Covid-19. Dalam kondisi yang serba melambat karena Covid-19, sektor pertanian mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusinya juga sangatlah besar,” terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Digelar 3 hari, Penguatan Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian memiliki beberapa agenda pokok. Sebut saja, Penyusunan Rancangan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Bidang penyuluhan. Pertanian. Adanya Persiapan Sertifikasi bagi THL TBPP yang belum lulus P3K, lalu Sosialisasi Peningkatan Inovasi dan Layanan Pelatihan. Pertanian, hingga Koordinasi Internal READSI. Dedi menambahkan, BPPSDMP ditopang oleh 3 pilar untuk mencapai produktivitas.
“Pertanian Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk maju. Dukungan SDM-nya bagus untuk mencapai target produktivitas. Sebab, ada 3 pilar yang mendukung BPPSDMP, yakni penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan,” lanjut Dedi lagi.
Mendorong kompetensi SDM, pembangunan. pertanian memiliki beberapa tujuan. Ada penyediaan jangan bagi 267 Juta pendudukan Indonesia dan meningkatkan. kesejahteraan petani hingga meningkatkan ekspor. Dedi juga mengatakan, uji kompetensi diperlukan guna mendorong kualitas melalui sertifikasi profesi. Untuk itu, sertifikasi harus dipersiapkan dengan matang.
“Kompetensi SDM pertanian sangatlah penting, maka diperlukan uji kompetensi. Agar kualitas terjaga, BPPSDMP tahun ini akan melakukan sertifikasi profesi bagi THLTBPP yang belum lulus P3K. Sertifikasi ini tentu harus disiapkan dengan baik dan dikoordinasikan. Tidak kalah penting, Pusat Pelatihan Pertanian harus aktif menyusun KKNI di bidang pertanian,” papar Dedi lagi.
KKNI disusun sebagai dasar penyusunan kurikulum pendidikan dan materi uji kompetensi. Muaranya tentu penciptaan link and match antara dunia pendidikan, pelatihan, dan lembaga sertifikasi. Dedi juga mengatakan, Pusat Pelatihan Pertanian pertanian. harus menjadi pionir untuk meningkatkan. kapasitas penyuluh.
“Kapasitas penyuluh dan petani secara umum harus dinaikkan. Sebab, dalam era revolusi industri 4.0 maka semuanya harus berdasarkan data. Penggunaan sistem informasi sudah menjadi sebuah kewajiban untuk memudahkan penyimpanan dan penelusuran data hingga pengambilan keputusan,” tutup Dedi.